PENGERTIAN
DAN RUANG LINGKUP IRIGASI
PENDAHULUAN
Indonesia adalah Negara dengan iklim tropis yang
memiliki dua musim yaitu musim kemaru dan penghujan. Pada musim kemarau jumlah
air yang ada tentu tidak sebanyak seperti pada musim penghujan. Pada musim
kemarau inilah para lahan pertanian memerlukan air untuk tanaman, maka petani
berusah untuk mendapatkan air dengan cara membangun saluran-saluran air yang
dapat mengairi lahan pertanian. Inilah yang dimaksud dengan usaha untuk
mendapatkan air.
Air yang masuk pada lahan pertanian juga tidak semuanya
dapat diserap oleh perakaran tumbuhan, ada sebagian air yang masuk ke permukaan
tanah atau yang biasa disebut dengan infiltrasi. Apabila infiltrasi ini terus
terjadi dan air masuk terus kedalam tanah akan terjadi perlokasi. Apabila
infiltrasi yang terjadi telah mencapai tingkat kejenuhan maka dapat disebut
sebagai komulatif infiltrasi.
Air yang diserap oleh perakaran tanaman akan digunakan
sebagai bahan untuk proses fotosintesis dan akan menguap melalui proses
pernafasan tumbuhan yang disebut dengan transpirasi. Air yang ada pada
permukaan tanah akan terkena sinar matahari dan akan menguap atau yang biasa
disebut dengan evaporasi. Apabila kedua proses diatas terjadi secara bersamaan
maka prosesnya disebut dengan evapotranspirasi.
Sedangakan pada musim penghujan air melimpah bahkan
sampai membanjiri kota-kota, begitu pula dengan lahan pertanian. Lahan
pertanian yang kelebihan air tentu tidak baik bagi tanaman. Tanaman tidak akan
dapat tumbuh dengan maksimal untuk itu diperlukan upaya untuk mrngurangi jumlah
air yang ada pada lahan pertanian, agar tanaman dapat tumbuh dengan maksimal.
Irigasi dan Drainase saling berhubungan, jadi proses ini
dilakukan secara bersamaan dan tidak bias dialakukan sendiri- sendiri. Di
Indonesia untuk membantu proses Irigasi dan Drainase ini biasanya dibangun
bendungan-bendungan. Pada musim penghujan air ditampung pada bendungan, agar
tidak membanjiri lahan pertanian dan pemukiman. Sedangkan pada musim kemarau
air yang ditampung pada bendungan ini akan disalurkan pada lahan-lahan pertania
agar air untuk tumbuhan tetap tersedia.
Pembangunan irigasi di Indonesia bertujuan untuk
meningkatkan produksi pangan. Sebagian besar petani di Indonesia menaman
tanaman pangan . Dengan saluran irigasi yang baik maka tanaman pada lahan
pertanian akan tumbuh dengan baik dan akan meningkatkan produksi pangan di
Indonesia. Selain itu juga untuk mengamankan lahan pertanian dari pengalihan
lahan. Apabila irigasi buruk maka ketersediaan air pada lahan pertanian
tersebut akan tergangggu. Dan itu akan memicu petani akan mengalihkan lahan
pertanian untuk keperluan lain misalnya dibuat perumahan, pabrik dll. Dan untuk
mengatasi persoalan penduduk .
1.1. Pengertian Dan Tujuan
.Irigasi
1.
Pengertian Irigasi.
Menurut peraturan pemerintah No. 23 / 1998 tentang
irigasi, bahwa Irigasi ialah usaha untuk penyedian dan pengaturan air untuk
menunjang pertanian. Menurut PP No. 22 / 1998 irigasi juga termasuk dalam
pengertian Drainase yaitu : mengatur air terlebih dari media tumbuh tanaman
atau petak agar tidak mengganggu pertumbuhan maupun produksi tanaman.
Sedangkan Small dan Svendsen ( menyebutkan bahwa irigasi ialah : tindakan
intervasi manusia untuk mengubah aliran air dari sumbernya menurut ruang dan
waktu serta mengolah sebagian atau seluruh jumlah tersebut menaikkan produksi pertanian (
http://zanius.blogspot.com)
.
Yang dimaksud
dengan istilah irigasi adalah kegiatan - kegiatan yang bertalian atau
berkaitan dengan usaha mendapatkan air
untuk sawah, ladang, perkebunan dan lain-lain usaha pertanian, rawa - rawa,
perikanan. Usaha tersebut terutama menyangkut pembuatan sarana dan prasarana
untuk membagi-bagikan air ke sawah-sawah secara teratur dan membuang air
kelebihan yang tidak diperlukan lagi untuk memenuhi tujuan pertanian. Masih
sering kita jumpai istilah irigasi ini diganti dengan istilah "Pengairan".
Untuk sementara istilah irigasi kita anggap punya pengertian yang sama dengan
istilah pengairan.
Irigasi adalah usaha penyediaan, pengambilan, pembagian,
dan pemberian air ke lahan usahatani
(http://kuliahitukeren.blogspot.com).
2.
Jaringan irigasi
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.32/PRT/M/2007, disebutkan bahwa jaringan irigasi adalah saluran, bangunan,
dan bangunan pelengkap yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk
penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi.
Ada beberapa jenis jaringan irigasi yaitu:
1.
Jaringan irigasi primer adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri
atas bangunan utama, saluran induk/primer, saluran pembuangannya, bangunan
bagi, bangunan bagi-sadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.
2.
Jaringan irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri
atas saluran sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan
bagisadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.
3.
Jaringan irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai
prasarana pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri atas saluran
tersier, saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter,
serta bangunan pelengkapnya.
1.2. Tujuan Irigasi
Dalam tujuan irigasi dibahas : tujuan irigasi
secara langsung dan secara tidak langsung.
a. Tujuan irigasi secara langsung
Tujuan irigasi secara langsung adalah membasahi
tanah, agar dicapai suatu kondisi tanah yang baik untuk pertmbuhan tanaman
dalam hubungannya dengan prosentase kandungan air dan udara diantara
butir-butir tanah. Pemberian air dapat juga mempunyai tujuan sebagai pengangkut
bahan-bahan pupuk untuk perbaikan tanah.
b. Tujuan irigasi secara tidak langsung
Tujuan irigasi secara tidak langsung adalah pemberian air yang dapat menunjang
usaha pertanian melalui berbagai cara antara lain :
1.
Mengatur suhu tanah, misalnya pada suatu daerah suhu tanah terlalu tinggi
dan tidak sesuai untuk pertumbuhan tanaman maka suhu tanah dapat disesuaikan
dengan cara mengalirkan air yang bertujuan merendahkan suhu tanah.
2.
Membersihkan tanah, dilakukan pada tanah yang tidak subur akibat adanya
unsur unsur racun dalam tanah. Salah satu usaha misalnya penggenangan air di
sawah untuk melarutkan unsur-unsur berbahaya tersebut kemudian air genangan
dialirkan ketempat pembuangan.
3.
Memberantas hama, sebagai contoh dengan penggenangan maka Jiang tikus bisa
direndam dan tikus keluar, lebih mudah dibunuh.
4.
Mempertinggi permukaan air tanah, misalnya dengan perembesan melalui
dinding dinding saluran, permukaan air tanah dapat dipertinggi dan memungkinkan
tanaman untuk mengambil air melalui akar-akar meskipun permukaan tanah tidak
dibasahi.
5.
Membersihkan buangan air kota (penggelontoran), misalnya dengan prinsip
pengenceran karena tanpa pengenceran tersebut air kotor dari kota akan
berpengaruh sangat jelek bagi pertumbuhan tanaman.
6. Kolmatasi, yaitu menimbun
tanah-tanah rendah dengan jalan mengalirkan air berlumpur dan akibat endapan
lumpur tanah tersebut menjadi cukup tinggi sehingga genangan yang terjadi
selanjutnya tidak terlampau dalam kemudian dimungkcinkan adanya usaha
pertanian.