Sabtu, 03 Februari 2018

CERPEN KEREN TERBARU

CINTA SEBRANG PULAU

Namanya “Asty”. Dia adalah gadis cantik dari sebuah pulau kecil yang memiliki kebudayaan yang cukup kental. dia salah satu guru di sebuah Sekolah menengah di desanya. Dia dilahirkan dari keluarga bangsawan alias golongan darah biru. Daerah tersebut masih sangat kental dengan penggolongan masyarakat berdasarkan tingkatannya, apalagi di desa Asty. Di rumahnya memiliki beberapa orang “hamba” yang akan bertugas untuk melayani tuannya yaitu keluarga Asty.

Asty menyelesaikan pendidikan tinggi di kota provinsi. Di sana dia menemukan tambatan hatinya. Dia adalah Aldy. Dia laki – laki setia yang sangat menyayangi asty. Aldy teman sekelas asty. Mereka mengambil jurusan yang sama. Aldy berasal dari pulau lain yang tentu saja memiliki kebudayaan yang jauh berbeda dengan wanita cantik yang dicintainya.

Keseharian mereka sangat akrab. Mereka adalah sepasang kekasih yang saling menyayangi. saling membantu antara satu dengan yang lain. Kedewasaan cintah sangat ditonjolkan dalam hubungan mereka. Mereka suda saling merasa bahwa kekasihnya itu adalah jodohnya. Susah dan senang mereka lalaui bersama.

Cinta Aldy di coba saat Asty mengalami sakit berat. Asty sekarat dan tidak sadarkan diri. Ia harus dilarikan ke rumah sakit. “Maaf apa hubungan saudara dengan pasien?”, “Dia adik saya dok”. Jawab Aldy saat ditanya dokter dalam ruangannya. “ Jadi begini, adik anda mengalami gagal ginjal dan satu – satunya cara adalah dia harus dioperasi”, tapi kami sulit mendapatkan ginjal penggantinya, karena kita harus menemukan orang yang rela memberikan satu ginjalnya untuk adik anda malam ini juga”. Dokter memberikan penjelasan kepada Aldy. Saat itu Aldy mulai resah, bingung apa yang harus dilakukan.

Didorong oleh rasa cinta dan kasih sayangnya kepada Asty, maka Aldy langsung mengejar dokter yang baru saja pergi dan ingin mengatakan bahwa ia siap merelakan sala satu ginjalnya untuk didonorkan kepada Asty. “Tapi ingat dok, jangan katakan kalau aku yang memberikan ginjal untuknya”. Aldy menutupi hal ini karena dia tidak ingin Asty merasa hutang nyawa padanya. Dia hanya ingin Asty mencintainya dengan tulus, seperti cintanya yang sungguh mulia dan tulus kepada Asty. tanpa berlama – lama dokter segera melakukan operasi tersebut.

Setelah beberapa jam dioperasi, mereka dikeluarkan dan dirawat di ruangan berbeda sehingga mereka tidak saling melihat. Saat Asty menyadarkan diri, dia hanya melihat Santi temannya duduk di samping tempat tidurnya. “Akhirnya kamu sadar juga”. Kata santi dengan wajah senang sambil tangannya mengusap kepala Asty. Di ruangan lain Aldy pun sudah menyadarkan diri tapi masih lemah karena baru saja dioperasi. Dia ingin sekalai melihat kondisi Asty kekasihnya. “Mana Aldy?” Asty menanyakan kekasihnya kepada Santy. “Aku jg tida tau dia di mana? saya sudah menghubungi nomornya tapi tidak aktif”. Santy coba menyembunyikan keberadaan Aldy sesuai perjanjian mereka.

Asty terlihat sangat kecewa. Ia sangat mengharapkan kekasihnya ada di sampingnya bahkan memeluknya saat dirinya lagi sakit. “Di saat aku lagi sakit seperti ini, dia malah pergi meninggalkan aku sendirian, aku benci sama kamu Al”. Asty berbicara kesal dalam hatinya dan meneteskan air mata di pipinya yang masih pucat. Ia merasa tidak diperhatikan oleh kekasihnya.

Beberapa jam kemudian Aldy muncul dengan sempoyongan masuk ke ruangan tempat Asty dirawat. Ternyata dia memaksakan dirinya yang masih lemah. Ia tidak sabar ingin melihat kondisi kekasihnya yang baru saja dioperasi. Walaupun masih dalam kondisi lemah, ia tetap berusaha tegar demi menutupi semua apa yang sudah ia lakukan. Asty membuang mukanya ke samping saat melihat Aldy memasuki ruangan itu. Ia menujukkan rasa kekecewaannya. Aldy mendekati tempat tidurnya. “Sayang”. Aldy memanggil kekasihnya sambil tangan kanannya mengusap kepala Asty perlahan lalu tangan kiri memegang tangannya. “Lepaskan.... aku tidak membutuhkanmu”. Asty mengatakan hal itu dengan nada kasar sambil membuang tangan Aldy yang sementara mengusap sayang kepalanya. “Kamu sudah berubah Al, bahkan kamu tidak ada saat aku lagi sakit parah seperti ini. Aku ini mau mati Al... Aku sedih sendiri di sini dan kamu apa??? Enak – enakan di luar sana.” Asty memarahi Aldy dengan nada yang terbata – bata dan air mata terus mengalir dari mata indahnya menandakan ia sangat sedih dan marah.

“ Maafkan aku sayang, aku suda berbuat salah, aku sudah melakukan kesalahan besar sayang, aku memang laki – laki bodoh, aku sama sekali tidak bergunaaaaaaa”. Aldi tunduk sambil menangis keras, iya menjatuhkan kedua lututnya dilantai samping tempat tidur kekasihnya sambil terus memohon maaf kepada kekasihnya. Air matanya mengalir semakin deras. Sebetulnya yang dia tangisi adalah tangis kebahagiaan karena melihat kekasihnya bisa diselamatkan. iya menjatuhkan lututnnya ke lantai karena ia merasa pusing, kondisinya masih lemah. Sementara Santi juga ikut meneteskan air mata merenungkan ketulusan cinta Aldy pada Asty.

Setelah keluar dari rumah sakit, Aldy semakin sering berkunjung ke kos – kosan Asty untuk membawa buah. Kebanyakan Mahasiswa di daerah itu memang lebih suka tinggal di kost ketimbang harus membayar kontrakan yang cukup mahal. Asty akhirnya memaafkan aldy setelah aldy selalu memberi perhatian padanya. meskipun dirinya sendiri juga dalam keadaan sakit dan membutuhkan perhatian lebih. mereka kemudian menjalankan hubungan seperti biasanya, karena mereka memang saling mencintai.

beberapa tahun kemudian, di suatu hari yang sangat bahagia. mereka berdua diwisudakan sebagai sarjana di hari yang sama . Sebuah suasana yang sungguh luar biasa bagi semua orang yang pernah merasakan. Wisuda adalah saat yang sangat diimpi – impikan oleh semua mahasiswa. Perlahan Aldy dengan memakai toga mendekati dan memeluk Asty dengan Erat. Asty pun membalas pelukan Aldy dengan hangat. Mata yang sudah berkaca – kaca bertumpukan air dan mengalir membasahi wajah cantik yang sudah di make up sejak pagi. Mereka meneteskan air mata kebahagiaan, merasa berhasil karena mereka saling mendukung dan saling membantu dalam segala hal. suasana ini mereka rayakan dengan makan bersama baik keluarga maupun teman – teman mereka. Senyuman manis selalu di tampilkan dari bibir mungil mereka, menunjukkan mereka sedang sangat berbahagia. Mereka merasa seperti berhasil membawakan tumpukan emas murni dari lembah curam yang dalam ke puncak gunung yang tinggi.

Kebahagiaan sudah selesai. saatnya mereka berpisah, karena memutuskan pulang ke daerah masing – masing untuk mencari pekerjaan. Aldy menyempatkan diri mengantar kekasihnya ke pelabuhan, sementara dia sendiri harus pulang ke daerah lain yaitu di pulau yang berbeda. “Sayang aku sangat mempercayaimu, jaga cinta kita berdua, aku akan menyusul untuk menikahimu”. Aldy menyampaikan pesan itu saat dia memegang kedua tangan Asty. lagi – lagi tangisan dan air mata kembali menemani suasana haru perpisahan tersebut. “Iya sayang, aku akan selalu setia menunggumu di sana, aku sayang sama kamu”. Kata – kata Asty yang terputus – putus menahan kesedihan dan air mata. “ Mohon perhatian, bagi para pengunjung, pengantar, dan pedagang asongan atau siapa saja yang tidak berkepentingan, segera keluar dari kapal, karena kapal akan segera dibeangkatkan”. Kata – kata yang di sampaikan oleh kapten kapal itu seakan memakasa agar sepasang kekasih yang saling mencintai itu segera berpisah.

Mendengar kalimat itu Aldy pamit dan pergi meninggalkan Asty. Asty terus mengamati langkahnya keluar. Kurang lebih lima meter dia melangkah, Aldy menoleh dan melihat wajah sedih Asty yang sedang mengamatinya. Tanpa mempedulikan orang banyak, Aldy segera kembali dan meraih tangan Asty lalu memeluknya erat. Bibirnya langsung mendarat di kening halus perempuan yang cantik itu. Aldy ingin memeluknya lebih lama lagi tapi dia harus segera keluar karena sedikit lagi kapal berangkat. “Hati – hati ya sayang, jaga mata dan jaga hati”. pesan terakhir Aldy sambil jari telunjuknya mengarah ke dada Asty persis lurus ke hatinya. “ iya sayang kamu juga hati – hati di sana”. Jawab Asty menahan tangis. Aldy segera keluar dari kapal dan tidak ingin memandangnya lagi. Dari dermaga Aldy hanya bisa melambaikan tangan mengucapkan selamat tinggal pada kekasihnya.

Aldy harus menjalin hubungan jarak jauh dengan kekasihnya alias LDR. Asty diterima sebagai guru di salah satu SMA di daerahnya, sedangkan Aldy bekerja di sebuah LSM yang bergerak di bidang pendidkan. Aldy juga aktif dalam kegiatan keagamaan. Komuikasi menggunakan seluler adalah pilihan terbaik untuk meghilangkan rasa kangen diantara mereka. Itupun jika Asty berada di tempat yang dijangkau signal. Maklum beberapa bagian daerah Asty belum dijangkau signal. Mereka selalu berkomunikasi tentang keseharian mereka masing – masing. Saling berbagi cerita lucu hingga cerita yang sedih. Mereka bertahan saling setia dan menjalankan itu selama beberapa tahun.

Asty sempat menceritakan hubungan mereka kepada orang tua dan keluarganya. Keluarga dan orang orang tua tidak menyetujui jika Asty menikah dengan orang yang berasal dari luar daerah itu. Asty coba membujuk keluarganya dengan menceritakan tentang kebaikan dan ketulusan Aldy dalam mencintainya. Itupun dia tidak pernah tahu bahwa salah satu organ di dalam tubuhnya adalah milik aldy, sehingga dia tidak pernah menceritakan hal itu kepada keluarganya. Keluarga tetap pada pendirian tidak menyetujui hubungan mereka. Keluarga hanya ingin agar dia menikah dengan orang dari daerahnya yang memiliki kebudayaan yang sama dan berasal dari keluarga bangsawan sama seperti keluarga Asty.

saat itu Asty mengalami sebuah dilema yang besar. Dirinya terasa hampa. Ia merasa seperti daun kering yang jatuh, tidak bersayap dan tidak bertenaga. Hanya mengikuti tiupan angin yang tidak tentu arah. Apakah dia akan jatuh ke air dan dibawa ke laut? Ataukan jatuh ke api yang berkobar dan lenyap? Atau mungkin akan ditangkap oleh merpati dan dijadikan sarangnya. Pandangan yang kosong tidak berisi selalu muncul dari sorot matanya yang tajam. Ia mencoba menutupi itu kepada kekasihnya. Tetapi bagaimanapun ia harus menceritakan itu semua agar hubungan mereka diperjelas. Aldy pun tak bisa berbuat banyak. Ia adalah penikmat cinta yang tulus. Ia tidak ingin orang lain terbebani karna cintanya. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada Asty untuk menentukan keputusannya.

Asty sangat sulit untuk mengambil keputusan ini. Ia sudah terlanjur cinta sama Aldy. Apalagi jika dia tau bahwa dia berhutang nyawa sama Aldy. sambil menunggu keputusan yang jelas atau menanti anugerah dari Tuhan, mereka menjalani hubungan seperti biasa, hingga munculnya seorang guru baru di tempat kerja Asty.

Dia adalah Poca. Poca berasal dari pulau yang berbeda dari Asty dan juga Aldy. Dia berasal dari pulau lain yang juga memiliki budaya dan adat istiadat yang berbeda dengan mereka. Setelah beberapa bulan mengajar, Poca mulai dekat dengan Asty, tetapi mereka hanya berteman biasa. Mereka suda saling terbuka bahwa Asty memiliki kekasih di pulau seberang sedangkan Poca juga Suda punya kekasih di pulau asalnya. Poca juga menjalankan hubungan LDR dengan kekasihnya.

Api cemburu muncul dan membakar hati Aldy ketika dia tahu bahwa Poca selalu dekat dengan Asty. Aldy mengkhawatirkan jika kekasih pujaannya mencintai orang lain. Ia selalu marah – marah dan berbicara kasar sama Asty. Meskipun Asty sudah menjelaskan berkali – kalai tentang hubungannya dengan poca yang hanya berteman biasa, tetapi ia meragukan Asty. Api itu menyala dan susah dipadamkan, ketika Asty ketahuan berbohong tentang keberadaannya saat mengantar Riny teman gurunya ke bandara. Saat itu poca dan beberapa teman guru yang lain ikut mengantar Riny. Asty yang sudah tidak tahan dengan tingkah Aldy, terpaksa melakukan kebohongan itu, hingga mereka harus bersepakat untuk memutuskan hubungan mereka. Ungkapan marah tapi juga rindu terlihat dari tulisan mereka di akun facebook masing – masing. Tetapi mereka meyakini bahwa mengakhiri hubungan tersebut adalah keputusan yang terbaik.

Masa tugas Poca pun selesai. Ia harus pulang ke daerahnya dan meninggalkan teman – temannya. Asty dan Aldy hilang komunikasi sejak mereka bersepakat untuk mengakhiri hubungan mereka. Asty kemudian menemukan jodohnya dan menikah dengan seorang pria tampan. Dia adalah Randi. Pria dari keluarga bangsawan dari desa tetangganya. Aldy pun menikah dengan seorang wanita cantik dari daerahnya. Hingga kini Asty belum mengetahui siapa malaikat yang merelakan organ tubuhnya untuk menyelamatkan nyawanya.

Itukah cinta yang sesungguhnya ?

Memberi tanpa mengharapkan imbalan.

Mencintai tanpa harus memiliki.

Merelakan segalanya demi cinta.

Bahagia hanya karena melihat dia tersenyum.

kebahgiaan ada pada bibir manisnya

keindahan bersuber dari matanya yang bening

Kedamaian hanya dari hatinya

Poca Ds.